This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 23 September 2011

Sejarah didirikannya Arsenal

                              Sejarah didirikannya Arsenal

Arsenal Football Club
(dikenal pula sebagai Arsenal atau The Gunners) adalah klub profesional Inggris yang berbasis di daerah London Utara, London. Klub ini kini bermain di Liga Utama Inggris.
Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke wilayah utara, tepatnya di daerah Highbury dan membangun Stadion Highbury, yang menjadi markas baru mereka. Saat pindah lokasi itulah, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena lokasi stadion Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut “North London derby” dan merupakan salah satu derby terpanas di London.
Kejayaan Arsenal di persepak bolaan Inggris pertama kali diawali oleh pelatih Herbert Chapman yang melatih pada rentang tahun 1925-35 dan berhasil menjuarai beberapa kompetisi domestik Inggris (Piala FA, titel Liga Utama, dan Charity Shield) sekaligus mendominasinya dan menjadikan Arsenal sebagai kekuatan paling dominan di Inggris saat itu. Pada rentang 1940an-1960an, Arsenal hanya dapat menambah sedikit koleksi gelar domestiknya. Pada awal 1970an, Arsenal berhasil prestasi terbaik Arsenal di Eropa pertama kali yang terjadi pada musim 1969-70, di ajang Fairs Cup (pendahulu dari Piala UEFA). Arsenal menjadi juara untuk pertama kalinya dan sekaligus terakhir di ajang Fairs Cup (Fairs Cup diganti Piala UEFA sejak musim 1971-72) setelah berhasil mengalahkan klub R.S.C. Anderlecht dengan agregat 4-3 (dengan sistem home and away) Saat itu, klub ini dilatih oleh Bertie Mee. Sepanjang tahun 1980an, Arsenal berhasil menambah koleksi Arsenal dengan beberapa gelar domestik, tapi tidak dengan gelar dari kompetisi Eropa.
Di tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang 0-0 (saat itu, jika kedudukan seri maka kedua tim dianggap juara) . Puasa Arsenal akan gelar dari kompetisi Eropa akhirnya hilang setelah pada musim 1993-94, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa, tepatnya di ajang Piala Winners setelah mengalahkan klub Parma FC dengan skor 1-0. Pada musim berikutnya, Arsenal kembali berhasil ke final di ajang yang sama, tapi kali ini mereka dikalahkan oleh Real Zaragoza dengan skor 2-1.
Kedatangan pelatih Arsène Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris pada saat itu. Arsenal pun dibawanya berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1 setelah kedudukan imbang. Pada musim 2003-04 hingga awal musim 2004-05, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepak bola Inggris. Pada musim 2005-06, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan FC Barcelona 2-1 di Stade de France, Paris.
Arsenal di masa kepelatihan Wenger mempunyai kebijakan yang bagus dalam pembinaan pemain-pemain muda yang tadinya tidak berkualitas maupun pemain berkualitas tapi kurang dikenal menjadi pemain yang mampu menunjukan telenta-talenta yang sangat luar biasa sekaligus diincar klub papan atas Eropa. Selain itu, Arsenal mempunyai kebijakan pemberian kontrak pada pemain yang telah berumur 30 tahun keatas, yaitu tidak lebih dari satu musim saja.
Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga pada musim 2005/06 (atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari Thierry Henry. Stadion ini diganti, dikarenakan kapasitasnya yang terlalu kecil dibanding stadion klub-klub lain, seperti Chelsea F.C..
Sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennis Bergkamp, seorang mantan penyerang Arsenal

Rabu, 21 September 2011

Gervinho


                        Gervinho


Persaingan di lini depan Arsenal diyakini akan semakin sengit dengan kehadiran striker asal Pantai Gading, Gervinho. Ia telah resmi meneken kontrak jangka panjang dengan klub asal London itu, tetapi nilainya tak disebutkan.

Gervinho, 24 tahun, sukses mencetak 18 gol musim lalu dan membawa timnya Lille, menjuarai Liga Perancis dan Piala Perancis. Mantan pemain Le Mans ini juga telah mencetak enam gol bagi timnas Pantai Gading dan diharapkan untuk segera bergabung dengan rekan-rekan setimnya di sesi latihan pra-musim.
"Gervinho adalah pemain yang bisa bermain di beberapa posisi di lini depan. Dia bisa bermain di kanan, kiri dan juga tengah. Dia memiliki kualitas yang menurutku sangat penting, seperti pergerakannya tanpa bola. Dia punya kualitas yang kami sukai secara teknis. Dia bagus dalam situasi satu lawan satu, dia kuat dan merupakan penyuplai terbaik di Liga Perancis dengan umpan-umpannya dan dia sukses mencetak 15 gol. Aku pikir dia adalah tambahan yang sangat bagus untuk tim," kata pelatih Arsenal, Arsene Wenger.
Setelah menyelesaikan transfernya, Gervinho mengatakan, "Rasanya hebat untuk menjadi pemain Arsenal. Aku sangat bahagia. Aku selalu bermimpi untuk bermain bagi klub ini. Aku telah menggapai mimpi ini sekarang dan aku sangat bahagia. Ini adalah salah satu hari terindah dalam hidupku," ungkap Gervinho di situs resmi Arsenal.
"Aku sangat bahagia punya kesempatan untuk bekerja sama dengan Arsene Wenger. Aku datang ke sini karena aku percaya bahwa dia bisa meningkatkan permainanku dan menolongku meraih level selanjutnya, tapi hal terpenting untukku adalah aku bisa membawa banyak hal untuk tim di tempat aku bermain."

Per Mertescaker



                                    Per Mertescaker


                     
Pelatih club Arsenal Arsene Wenger tampaknya benar-benar gembira berhasil mendapatkan jasa Per Mertesacker sebelum bursa transfer musim panas ditutup.

Pelatih asal Prancis tersebut menilai Mertescaker adalah pemain yang  mempunyai kualitas yang menyamai Gary Cahill namun berbanderol murah.

"Bagi kami ini sangat menarik. Dia lebih mengarah pada sosok pemain yang membaca permainan daripada pemain yang mendandalkan fisik. Dia juga memiliki postur yang tinggi, baru berusia 26 tahun dan harganya terjangkau," ujar Wenger
.